

Rodrigo Duterte Merupakan Salah Satu Tokoh Politik Yang Paling Kontroversial Dan Berpengaruh Di Negara Filipina. Yang menjabat sebagai Presiden Filipina dari 30 Juni 2016 hingga 30 Juni 2022. Dia Lahir pada 28 Maret 1945 di Maasin, Leyte, Duterte di kenal karena gaya kepemimpinan yang kuat dan pendekatan yang tidak konvensional terhadap pemerintahan.
Sebelum memasuki dunia politik nasional, Duterte menjabat sebagai Walikota Davao City selama lebih dari dua dekade, pertama kali pada tahun 1988 hingga 1998 dan kemudian dari 2001 hingga 2010, dan sekali lagi dari 2013 hingga 2016. Selama masa kepemimpinannya di Davao, Duterte dikenal karena upayanya dalam memberantas kejahatan dan menciptakan reputasi untuk penggunaan kekuatan yang tegas dan kontroversial.
Kampanye kepresidenannya pada 2016 menekankan pada perang melawan narkoba yang keras dan janji untuk menindak tegas korupsi dan kejahatan. Kemenangan Rodrigo Duterte dalam pemilihan presiden disertai dengan janji untuk membersihkan negara dari pengedar narkoba dan kriminal dalam waktu singkat. Program ini, yang dikenal sebagai “war on drugs,” mendapatkan dukungan luas dari sebagian rakyat Filipina yang frustrasi dengan tingginya tingkat kejahatan. Tetapi juga dikritik secara internasional karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan tanpa proses hukum yang adil.
Selama masa kepresidenannya, Duterte juga menerapkan kebijakan-kebijakan yang kontroversial terkait dengan hubungan luar negeri. Terutama dalam hal kebijakan luar negeri dengan China dan Amerika Serikat. Kebijakan-kebijakan ini mencerminkan sikapnya yang pragmatis dan kadang-kadang konfrontatif terhadap kekuatan internasional.
Rodrigo Duterte di kenal dengan gaya berbicara yang blak-blakan dan seringkali kasar, yang membuatnya menjadi figur polarizing baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun menghadapi kritik dan kontroversi, ia tetap memiliki basis dukungan yang signifikan di Filipina, terutama di kalangan masyarakat yang merasa terabaikan oleh pemerintahan sebelumnya. Setelah masa jabatannya berakhir pada 2022, Duterte tetap menjadi tokoh penting dalam politik Filipina.
Rodrigo Duterte memiliki karir politik yang panjang dan penuh warna, yang di mulai dari tingkat lokal dan berkembang menjadi panggung nasional. Berikut adalah garis besar Perjalanan Karir Politik Rodrigo Duterte:
1. Awal Karir Politik di Davao City
Duterte memulai karir politiknya sebagai anggota dewan kota Davao pada tahun 1986. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Walikota Davao dari tahun 1986 hingga 1988. Pada tahun 1988, Duterte terpilih sebagai Walikota Davao City untuk pertama kalinya. Selama masa jabatannya, ia terkenal karena pendekatannya yang tegas dalam menanggulangi kejahatan dan korupsi, serta kebijakan yang sering kali kontroversial.
2. Walikota Davao City
Duterte menjabat sebagai Walikota Davao City dalam tiga periode terpisah:
3. Kandidat Presiden
Kemudian pada tahun 2016, Duterte mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina. Kampanyenya menonjol karena janji untuk memberantas narkoba dan kejahatan dengan pendekatan yang sangat tegas.
4. Kepresidenan (2016-2022)
Rodrigo Duterte memiliki latar belakang pendidikan yang cukup beragam yang membentuknya menjadi seorang pemimpin yang di kenal dengan pendekatannya yang tegas dan pragmatis. Berikut adalah rincian mengenai Pendidikan Duterte:
1. Pendidikan Awal
Ia mulai menerima pendidikan dasar di sekolah-sekolah lokal di kota kelahirannya sebelum melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
2. Sekolah Menengah
Duterte melanjutkan pendidikan menengahnya di Ateneo de Davao University, sebuah institusi pendidikan yang terkenal di Filipina. Di sini, ia menonjol dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan akademik.
3. Pendidikan Tinggi
Kursus Sarjana: Setelah lulus dari sekolah menengah, Duterte melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Filipina (University of the Philippines), sebuah universitas terkemuka di Manila. Namun, ia tidak menyelesaikan program sarjananya di universitas ini.
Pendidikan Hukum: Duterte kemudian pindah ke San Beda College di Manila untuk mengejar gelar dalam bidang hukum. Ia berhasil menyelesaikan gelar Bachelor of Laws di San Beda College pada tahun 1972. Selama di San Beda, Duterte dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi.
4. Ujian Pengacara
Setelah menyelesaikan pendidikan hukumnya, Duterte mengambil ujian untuk menjadi pengacara (bar exam) pada tahun 1973. Ia lulus ujian tersebut dan resmi diakui sebagai pengacara di Filipina.
5. Pengalaman Praktis
Setelah lulus sebagai pengacara, Duterte memulai karirnya dalam praktik hukum dan bekerja di berbagai kapasitas yang membantunya membangun pemahaman mendalam tentang sistem hukum dan administrasi publik. Pengalaman ini menjadi dasar bagi karir politiknya di kemudian hari.
6. Pendidikan Tambahan dan Pelatihan
Selain pendidikan formal, Duterte juga mendapatkan pelatihan dan pengalaman praktis melalui berbagai posisi pemerintahan dan organisasi masyarakat. Pengalaman ini membantunya mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajerial yang sangat penting dalam karir politiknya.
Rodrigo Duterte di kenal dengan kepribadiannya yang kuat dan seringkali kontroversial. Berikut adalah beberapa aspek utama dari kepribadian Duterte:
1. Gaya Kepemimpinan yang Keras
Duterte Di Kenal Dengan Gaya Kepemimpinan Yang Keras Dan Tegas. Ia tidak ragu untuk menggunakan bahasa yang kasar dan langsung dalam pidato-pidatonya, serta sering kali membuat pernyataan yang memicu kontroversi. Gaya ini mencerminkan pendekatannya yang pragmatis dan kadang-kadang konfrontatif dalam menghadapi masalah sosial dan politik.
2. Blak-blakan dan Tanpa Filter
Salah satu ciri khas utama dari Duterte adalah gaya komunikasinya yang blak-blakan. Ia sering membuat pernyataan yang eksplisit dan tidak menyaring kata-katanya, yang terkadang menyinggung berbagai pihak. Gaya berbicara ini membantunya membangun citra sebagai pemimpin yang jujur dan tidak takut berbicara secara terbuka tentang isu-isu yang sensitif.
3. Pragmatism dan Kebijakan yang Kontroversial
Duterte adalah seorang pragmatis yang lebih fokus pada hasil daripada proses. Kebijakan-kebijakan kontroversialnya, seperti perang melawan narkoba yang keras, menunjukkan kecenderungannya untuk mengambil langkah-langkah drastis jika dianggap perlu untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini sering kali memicu perdebatan internasional, tetapi juga mendapatkan dukungan dari sebagian rakyat Filipina yang merasa terabaikan oleh pemerintah sebelumnya.
4. Empati terhadap Rakyat Kecil
Di balik gaya kepemimpinannya yang keras, Duterte juga menunjukkan empati terhadap rakyat kecil dan mereka yang terpinggirkan. Ia sering mengklaim bahwa tindakannya yang tegas adalah untuk melindungi masyarakat dari kejahatan dan penindasan. Pendekatan ini resonan dengan banyak rakyat Filipina yang merasa frustrasi dengan tingkat kejahatan dan korupsi.
5. Kemandirian dan Ketidakteraturan
Duterte adalah sosok yang mandiri dan sering kali bertindak di luar norma politik tradisional. Ia dikenal karena ketidakpatuhannya terhadap protokol politik dan kebiasaan konvensional, yang membuatnya menjadi sosok yang tidak dapat diprediksi dalam banyak hal. Keputusannya sering kali menentang kebijakan arus utama dan membuatnya menjadi figur yang polarizing. Itulah tadi ulasan mengenai Rodrigo Duterte.