Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset
Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset

Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset

Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset
Naik Tajam Harga Emas, Investor Berbondong Alihkan Aset

Naik Tajam harga emas, investor berbondong alihkan aset, harga emas melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir, mendorong gelombang peralihan aset dari para investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian pasar global. Kenaikan harga ini di picu oleh melemahnya nilai dolar AS, ketegangan geopolitik, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju.

Harga emas dunia tercatat menembus level USD 2.400 per troy ounce, mencetak rekor tertinggi baru sejak awal tahun. Di pasar domestik, harga emas batangan Antam ikut melesat, menembus angka Rp 1,3 juta per gram. Kenaikan ini membuat logam mulia kembali menjadi instrumen favorit bagi investor ritel maupun institusi.

“Emas kembali jadi safe haven utama. Banyak investor yang mulai keluar dari saham dan aset berisiko lainnya untuk mengamankan portofolio mereka,” ujar Anisa Rahma, analis pasar komoditas dari FinTrade Asia.

Lonjakan harga emas juga berdampak pada meningkatnya permintaan logam mulia fisik, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan. Toko-toko emas dan platform investasi digital melaporkan lonjakan transaksi sejak awal bulan April.

Situasi geopolitik yang memanas di kawasan Timur Tengah dan ketidakpastian arah ekonomi global membuat para pelaku pasar semakin berhati-hati. Di tambah lagi, sinyal dari bank sentral AS (The Fed) yang kemungkinan akan menahan suku bunga lebih lama, menambah daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Naik Tajam di Indonesia, tren ini juga terlihat dari meningkatnya minat masyarakat terhadap produk-produk emas digital dan tabungan emas. Beberapa platform e-commerce dan layanan keuangan melaporkan pertumbuhan signifikan pada transaksi pembelian emas secara online.

Lonjakan Harga Emas Naik Tajam Dipicu Kekhawatiran Pasar Terhadap Ketidakstabilan Ekonomi Global

Lonjakan Harga Emas Naik Tajam Dipicu Kekhawatiran Pasar Terhadap Ketidakstabilan Ekonomi Global,  harga emas melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap ketidakstabilan ekonomi global. Ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi di negara-negara besar, serta ketidakpastian arah kebijakan suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

Di pasar global, harga emas menembus rekor baru di atas USD 2.400 per troy ounce. Sementara di dalam negeri, harga emas batangan PT Antam Tbk tercatat menyentuh Rp 1,3 juta per gram, level tertinggi sejak awal 2024. Lonjakan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap risiko resesi dan pelemahan nilai tukar beberapa mata uang utama.

“Emas kembali menjadi pilihan utama karena di anggap stabil di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak. Banyak investor besar mulai mengalihkan portofolionya dari pasar saham dan obligasi ke logam mulia,” ujar Dimas Hadi, analis komoditas dari IndoGold Research.

Kenaikan harga emas juga di picu oleh ketegangan geopolitik di beberapa kawasan, termasuk Timur Tengah dan Eropa Timur, yang meningkatkan permintaan terhadap aset aman. Selain itu, ekspektasi bahwa bank sentral seperti The Fed akan menahan atau bahkan memangkas suku bunga turut mendukung reli harga emas.

Di sisi domestik, lonjakan harga emas turut mendorong peningkatan minat masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia, baik melalui pembelian fisik maupun layanan tabungan emas digital. Sejumlah platform investasi online melaporkan kenaikan volume transaksi emas hingga 40% dalam dua minggu terakhir.

Meski demikian, para analis mengingatkan bahwa harga emas juga rentan terkoreksi jika situasi global mulai stabil atau suku bunga kembali naik. Investor di sarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan global dan melakukan di versifikasi aset secara bijak.

Kenaikan tajam harga emas mencerminkan bagaimana ketidakpastian ekonomi global mendorong perubahan strategi investasi secara besar-besaran. Untuk saat ini, emas kembali bersinar sebagai simbol perlindungan nilai dan ketahanan terhadap guncangan pasar.

Investor Mulai Tinggalkan Aset Berisiko Dan Beralih Ke Logam Mulia Sebagai Safe Haven

Investor Mulai Tinggalkan Aset Berisiko Dan Beralih Ke Logam Mulia Sebagai Safe Haven, ketidakpastian ekonomi global yang terus meningkat membuat para investor mulai meninggalkan aset-aset berisiko seperti saham dan kripto, dan berbondong-bondong mengalihkan dana mereka ke logam mulia, khususnya emas, yang kembali menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven.

Lonjakan harga emas dalam beberapa pekan terakhir menjadi bukti nyata pergeseran strategi pasar. Emas dunia kini di perdagangkan di atas USD 2.400 per troy ounce, sementara harga emas batangan di Indonesia menembus Rp 1,3 juta per gram—tingkat tertinggi dalam sejarah.

“Ada kekhawatiran mendalam terhadap arah ekonomi global, terutama akibat gejolak geopolitik, inflasi yang masih tinggi, serta ketidakpastian kebijakan suku bunga. Emas, dengan karakteristiknya sebagai penyimpan nilai, kembali dilirik,” ujar Rini Amalia, analis pasar dari Capital Insight.

Saham-saham teknologi dan aset kripto menjadi yang paling terdampak dari peralihan ini. Volatilitas tinggi serta minimnya kepastian di sektor tersebut membuat investor mencari perlindungan yang lebih stabil. Alhasil, dana-dana besar mulai mengalir ke pasar komoditas logam mulia.

Di Indonesia, tren serupa juga terlihat. Layanan tabungan emas digital, penjualan emas batangan, hingga pembelian perhiasan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Platform-platform investasi emas melaporkan lonjakan transaksi hingga dua kali lipat di banding bulan sebelumnya.

“Emas kembali menjadi jawaban bagi investor ritel. Selain nilainya stabil, kini akses untuk membeli emas lebih mudah melalui aplikasi digital, bahkan mulai dari nominal kecil,” tambah Rini.

Meskipun di pandang sebagai aset aman, para analis tetap mengingatkan agar investor memperhatikan momentum. Kenaikan harga yang terlalu cepat bisa memicu koreksi jika situasi global mulai mereda atau sentimen pasar kembali pulih.

Naik Tajam Nilai Tukar Dolar AS Dan Ketegangan Geopolitik Turut Dorong Kenaikan Harga Emas

Naik Tajam Nilai Tukar Dolar AS Dan Ketegangan Geopolitik Turut Dorong Kenaikan Harga Emas, kenaikan tajam harga emas dalam beberapa pekan terakhir di picu oleh sejumlah faktor penting, di antaranya pelemahan nilai tukar dolar AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik yang menambah kekhawatiran pasar global.

Harga emas dunia saat ini telah menembus angka USD 2.400 per troy ounce, mencatatkan rekor tertinggi sejak awal tahun. Lonjakan harga ini turut di pengaruhi oleh pelemahan dolar AS yang membuat logam mulia menjadi lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya. Ketidakpastian terkait kebijakan ekonomi AS, terutama menyangkut potensi pelonggaran lebih lanjut oleh Federal Reserve, menambah tekanan terhadap dolar.

“Ketika dolar melemah, emas cenderung naik karena investor mencari aset yang dapat melindungi nilai kekayaan mereka. Emas telah lama di anggap sebagai safe haven yang dapat melawan inflasi dan depresiasi mata uang. Ungkap Dian Pratama, analis pasar komoditas dari Global Investment Firm.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat di beberapa wilayah,. Seperti Timur Tengah dan Eropa Timur, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap lonjakan harga emas. Ketidakpastian yang di timbulkan oleh konflik-konflik ini mendorong investor untuk mengalihkan dana mereka ke logam mulia. Yang lebih stabil dalam menghadapi gejolak pasar global.

Di Indonesia, fenomena ini juga tercermin. Dalam lonjakan harga emas batangan yang kini di perdagangkan di atas Rp 1,3 juta per gram. Masyarakat, baik investor ritel maupun institusi. Mulai beralih ke emas sebagai instrumen investasi yang lebih aman. Mengingat risiko yang lebih tinggi di pasar saham dan pasar kripto.

Kami melihat banyak permintaan emas, baik dalam bentuk perhiasan, batangan, maupun tabungan emas digital. Hal ini di picu oleh ketidakpastian ekonomi global yang semakin besar,” ujar Rini Amalia. Kepala Pengembangan Produk Emas Digital di salah satu platform investasi Naik Tajam

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait